🧨 Makna Puisi Sajak Sebatang Lisong
Padapuisi "Sajak Sebatang Lisong" karya WS Rendra yang sudah dikenal oleh banyak mahasiswa, pelajar dan sastrawan ini memiliki daya tarik tersendiri untuk di analisis karena puisi ini menggunakan diksi yang tepat. Pilihan kata yang digunakan ws rendra untuk menggambarkan suasana hatinya cukup menarik dan dapat dijumpai dalam kehidupan sehari-hari.
PuisiSajak Peperangan Abimanyu yang dipersembahkan untuk anaknya ini akan menjadi saksi akan kegetiran sang penyair. Kegetiran yang terlalu mewah untuk dapat kita nikmati sekarang. Sajak Sebatang Lisong Karangan WS.Rendra. Puisi "Bunga dan Tembok" Karya Wiji Thukul. Sajak Matahari Oleh WS. Rendra. Aturan Penggunaan Kata "Pun"
puisi "Sajak Sebatang Lisong" karya Rendra. Tidak ingin mengikuti pembahasan yang sudah-sudah perihal puisi pamplet, di dalam esai ini puisi Rendra tersebut diletakkan pada posisinya yang lebih pantas, yakni sebagai teks literer—bukan sebagai dokumen sosial atau historis. Kata Kunci: rendra, puisi, pamflet, membaca ulang Abstract
3 Melalui puisi "Sajak Sebatang Lisong", W.S. Rendra mengungkapkan kritikan tentang kehidupan nyata di masyarakat. Namun, dari bait-bait tersebut, W.S. Rendra juga mengungkapkan solusi berupa sikap/tindakan yang sebaiknya dilakukan. Bait-bait yang berisi solusi tersebut terdapat di bait ke
PuisiSajak Sebatang Lisong - W S Rendra. SAJAK SEBATANG LISONG menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya mendengar 130 juta rakyat dan di langit dua tiga cukung mengangkang Makna sebuah titipan Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku, bahwa sesungguhnya ini hanya titipan,
Contohlainnya misalnya puisi "Sajak Sebatang Lisong" karya WS Rendra. Dalam KBBI, Lisong berarti :" rokok yg tembakaunya dicampur dng kemenyan dan kelembak". Judul dalam puisi ini dapat berarti bahwa Rendra . Menyamakan sajaknya ini seperti lisong, yaitu sesuatu yang murah harganya. Coba simak sepenggal kalimat dalam sajak ini:
SajakSebatang Lisong Karangan WSRendra. Dan aku melihat delapan juta kanak kanak. Sajak Sebatang Lisong Pdf Berak di atas kepala mereka. Puisi sebatang lisong. Indonesia Kumpulan Puisi WS Rendra Indonesia Sajak Sebatang Lisong ITB 1977 Diarsipkan 2009-08-12 di Wayback Machine. Sajak Matahari Oleh WS. Puisi Sebagai Karya Literatur Paling Lentur Bookish Indonesia on Kumpulan Puisi
Dicetakoleh PT Penebar Swadaya, Jakarta. Tebal : 93 halaman (38 sajak) ISBN : . Gambar jilid oleh A. Wakidjan. Sajak-sajak Sepatu Tua terdiri atas 2 sub judul, yaitu Sajak-sajak Sepatu Tua - yang dibagi menjadi: Bagian Pertama (10 sajak), Bagian Kedua (13 sajak). Sub judul berikutnya adalah Masmur Mawar (15 sajak).
Dikutipdari buku Kumpulan Esai Apresiasi Puisi (2018) karya Indra Intisa, berikut isi puisi Sajak Sebatang Lisong, karya W.S Rendra: Menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya, mendengar 130 juta rakyat, dan di langit dua tiga cukong mengangkang, berak di atas kepala mereka. Matahari terbit. Fajar tiba. Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan. Baca juga: Puisi Sapardi Djoko Damono. Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet,
SajakSebatang Lisong oleh WS Rendra. menghisap sebatang lisong. melihat Indonesia Raya. mendengar 130 juta rakyat. dan di langit. dua tiga cukung mengangkang. Dibawah ini, saya mencoba mendokumentasikan dan menayangkan ulang sejumlah puisi-puisi lama saya yang pernah di muat di suratkabar di Makassar, 17 tahun silam: IRAMA HATI Kususuri
Daripuisi diatas dapat disimpulkan bahwa tema yang terkandung di dalam puisi Sajak Sebatang Lisong adalah tentang ironinya pendidikan. Para penguasa yang menganggap pentingnya pendidikan, namun kenyataannya seolah tidak peduli padanya, dan para pendidik yang bergelut dalam pendidikan namun seolah terlepas dari hakikat pendidikan itu sendiri, yaitu tentang masalah kehidupan.
Suasanagembira juga didukung dengan beberapa sajak puisi dengan konstruksi pantun. Secara leksikal pemilihan kata nyata maupun majas didayakan untuk mempertegas makna.
6GI7. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Minggu pagi baca-baca puisi karya penyair hebat sekelas Rendra sangat menarik dan terasa masih cukup relevan dengan keadaan sekarang. Misalnya ada kalimat "dua tiga cukong mengangkang" sy jd teringat Anggodo vs KPK........ Puisi ini ditulis tahun 1977, seperti kata orang bijak belajar dari masa lalu untuk masa depan lebih baik, semoga bermanfaat............... Sajak Sebatang Lisong – Rendra Menghisap sebatang lisong melihat Indonesia Raya, mendengar 130 juta rakyat, dan di langit dua tiga cukong mengangkang, berak di atas kepala mereka Matahari terbit. Fajar tiba. Dan aku melihat delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan. Aku bertanya, tetapi pertanyaan-pertanyaanku membentur meja kekuasaan yang macet, dan papantulis-papantulis para pendidik yang terlepas dari persoalan kehidupan. Delapan juta kanak-kanak menghadapi satu jalan panjang, tanpa pilihan, tanpa pepohonan, tanpa dangau persinggahan, tanpa ada bayangan ujungnya. ………………… Menghisap udara yang disemprot deodorant, aku melihat sarjana-sarjana menganggur berpeluh di jalan raya; aku melihat wanita bunting antri uang pensiun. Dan di langit; para tekhnokrat berkata bahwa bangsa kita adalah malas, bahwa bangsa mesti dibangun; mesti di-up-grade disesuaikan dengan teknologi yang diimpor Gunung-gunung menjulang. Langit pesta warna di dalam senjakala Dan aku melihat protes-protes yang terpendam, terhimpit di bawah tilam. Aku bertanya, tetapi pertanyaanku membentur jidat penyair-penyair salon, yang bersajak tentang anggur dan rembulan, sementara ketidakadilan terjadi di sampingnya dan delapan juta kanak-kanak tanpa pendidikan termangu-mangu di kaki dewi kesenian. Bunga-bunga bangsa tahun depan berkunang-kunang pandang matanya, di bawah iklan berlampu neon, Berjuta-juta harapan ibu dan bapak menjadi gemalau suara yang kacau, menjadi karang di bawah muka samodra. ……………… Kita harus berhenti membeli rumus-rumus asing. Diktat-diktat hanya boleh memberi metode, tetapi kita sendiri mesti merumuskan keadaan. Kita mesti keluar ke jalan raya, keluar ke desa-desa, mencatat sendiri semua gejala, dan menghayati persoalan yang nyata. Inilah sajakku Pamplet masa darurat. Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan. 19 Agustus 1977 ITB Bandung Potret Pembangunan dalam Puisi Lihat Puisi Selengkapnya
makna puisi sajak sebatang lisong